Bisnis Syariah – Tidur tengkurap bagi sebagian orang dirasakan
sangat nyaman dan kadang lebih pulas. Rasanya lebih nikmat dan lebih
rileks. Bahkan ada yang menjadikan cara tidur tengkurap ini sebagai
kebiasaan.
Namun perintah dalam agama, tidur tengkurap sebaiknya dihindari,
karena memang secara kesehatan cara tidur seperti ini kurang baik. Jika
agama sudah memerintahkan dan melarang sesuatu, pasti semua itu demi
kemaslahatan dan kebaikan manusia.
Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di
rahimahullah berkata dalam risalahnya, yang terjemahannya:
“Agama dibangun atas dasar berbagai kemashlahatan. Mendatangkan mashlahat dan menolak berbagai keburukan”
Kemudian beliau menjelaskan, yang terjemahannya:
“Tidaklah Allah memerintahkan sesuatu kecuali padanya terdapat berbagai mashlahat yang tidak bisa diketahui secara menyeluruh”
Larangan tidur dengan posisi tengkurap
Karena khabar dari Rasulullah SAW, bahwa tidur tengkurap adalah cara tidur yang dimurkai oleh Allah.
Ya’isy bin Thikhfah Al-Ghifari berkata, “Bapakku menceritakan
kepadaku bahwa ketika aku tidur di masjid di atas perutku (tengkurap),
tiba-tiba ada seseorang yang menggerakkan kakiku dan berkata,
“Sesungguhnya tidur yang seperti ini dimurkai Allah.”
Bapakku berkata, “Setelah aku melihat ternyata beliau adalah Rasulullah SAW.”
Dalam riwayat yang lain, “
Berbaring seperti ini (tengkurap) adalah cara berbaringnya penghuni neraka”
Di antara ulama ada juga yang sekedar menghukumi dengan makruh (dibenci). Sebagaimana perkataan Imam Tirmidzi
rahimahullah dalam sunannya,
“Bab makruhnya tidur tengkurap”
Kemudian beliau membawakan hadits. Dari Abu Hurairah r.a, bahwasanya
Rasulullah SAW melihat seorang laki-laki muslim tidur tengkurap,
kemudian beliau bersabda, :
“Ini adalah cara tidur yang tidak disukai oleh Allah.
Bahayanya Tidur Tengkurap
Ulama sekaligus pakar kedokteran, Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah
rahimahullah berkata,
“Terlalu sering tidur dengan sisi kiri membahayakan bagi
jantung, karena kecenderungan anggota (organ dalam) ke kiri, maka bisa
menekannya. Dan cara tidur yang kurang baik juga adalah terlentang.
Tetapi tidak mengapa jika sekedar untuk beristirahat tanpa tidur. Dan
yang kurang baik juga adalah cara tidur berbaring dengan mukanya
(tengkurap).”
Ilmu kedokteran modern membuktikan, bahwa memang tidur tengkurap
berbahaya, apalagi tidurnya pulas dan lama. Saat tidur tengkurap
otomatis otot dada/otot pernafasan kita tidak dapat mengembangkan dada
dengan baik dan maksimal, sehingga aliran oksigen menjadi lebih sedikit
dan bisa berakibat menjadi sesak nafas.
Demikian juga tidur pada sisi kiri badan (yaitu menghadap ke kiri)
juga berbahaya, karena organ-organ bisa menghimpit jantung sehingga
sirkulasi darah terganggu dan mengurangi pasokan darah ke otak.
Sedangkan tidur terlentang akan kurang baik jika bagian tubuh tidak
ditopang dengan baik atau tidak menyentuh tempat tidur dengan ideal
sehingga bisa menyebabkan nyeri punggung ketika bangun tidur.
Larangan Tidur Tengkurap
Dari Thakhfah Al-Ghifari r.a, salah seorang di antara ash-habush shuffah (para sahabat yang tinggal di Masjid Nabawi) berkata:
“Aku tidur di masjid pada akhir malam, kemudian ada orang yang
mendatangiku sedangkan aku tidur dengan posisi tengkurap. dan berkata:
“Bangunlah dari tengkurapmu, karena tidur yang demikian adalah tidurnya
orang-orang yang dimurkai Allah.”
Kemudian aku angkat kepalaku, maka ketika kulihat ia adalah Nabi SAW,
maka aku pun kemudian bangkit.”( HR. Al-Bukhari, dalam Al-Adab
Al-Mufrad no. 1187, Ibnu Majah, no. 3723, Ahmad, no. 7981, At-Tirmidzi,
no. 2768 dari hadits Abu Hurairah r.a)
Dalam riwayat Ibnu Majah dengan lafazh: “Ada apa denganmu sehingga
tidur dengan posisi seperti ini (tengkurap), tidur seperti ini adalah
tidurnya orang yang dibenci atau dimurkai Allah SWT.”
Hadits ini jelas merupakan larangan untuk tidur dengan tengkurap. Dan
Allah SWT sangat membencinya, dan setiap perbuatan yang Allah
membencinya, maka hendaklah sesuatu itu ditinggalkan.
Adapun sebab dibencinya tidur tengkurap ini diterangkan dalam hadits dari Abu Dzar -radhiallahu ‘anhu-, ia berkata:
“Nabi SAW lewat di sisiku sementara aku sedang tidur tengkurap,
beliau SAW dan bersabda: ‘Wahai Junaidab, sesungguhnya hanyalah tidur
seperti ini adalah tidurnya penghuni neraka’.” (HR. Ibnu Majah, no.
3724)
Posisi Tidur yang Dianjurkan
Posisi miring ke kanan, berbaringlah dengan memiringkan badan sehingga badan bertumpu pada lambung sebelah kanan.
(Muttafaq alaih:1470) dan Meletakkan tangan di bawah pipi
(HR-Bukhari:821)
Posisi Tidur Tengkurap dan Posisi Miring ke Kanan Ditinjau dari Segi Kesehatan
Tidur tengkurap atau menelungkup tidak praktis untuk pernapasan atau
bisa sesak dalam bernafas. Banyak tidur pada sisi kiri badan (menghadap
ke kiri) bisa mengganggu kesehatan, karena menghimpit jantung sehingga
sirkulasi darah terganggu dan mengurangi pasokan darah ke otak. Jika ini
terjadi, maka akan bias menyebabkan mengalami mimpi-mimpi sedih
memilukan, mimpi buruk/seram (nightmares), bahkan berjalan dalam keadaan
tidur (somnabulisme).
Peneliti dari Australia telah menyatakan bahwa terjadi peningkatan
kematian pada anak-anak sebesar tiga kali lipat saat mereka tidur
tengkurap dibandingkan jika mereka tidur dengan posisi menyamping.
Sedangkan Majalah “Times” mempublikasikan hasil sebuah penelitian di
Inggris, yang menunjukkan peningkatan tingkat kematian mendadak pada
anak-anak yang tidur tengkurap.
Posisi tidur terbaik menurut sains adalah pada sisi kanan tubuh
(menghadap ke kanan). Fakta ini telah diuji melalui riset medis modern
yang panjang untuk membuktikan kebenaran ajaran Islam.
Sebagaimana Rasulullah SAW menganjurkan kepada para pengikut beliau untuk tidur berbaring pada sisi badan bagian kanan.
http://www.bisnissyariah.co.id